Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Opini · 19 Mar 2025 21:00 WIB ·

Kaum Marhaenis, Saatnya Bergerak! Memuliakan Desa, Membangun Indonesia dari Akar


					Kaum Marhaenis, Saatnya Bergerak! Memuliakan Desa, Membangun Indonesia dari Akar Perbesar

Pernahkah kamu berpikir kalau desa bisa menjadi pusat kebangkitan Indonesia? Mungkin banyak dari kita, terutama anak muda, berpikir bahwa kota adalah tempat impian—gaji besar, karier cemerlang, dan fasilitas lengkap. Tapi tahukah kamu kalau desa menyimpan potensi luar biasa yang bisa menjadikan Indonesia lebih kuat dan mandiri?

Di era kepemimpinan Prabowo, ada satu program penting yang menekankan bahwa pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa. Ini sejalan dengan ajaran Marhaenisme yang dulu digaungkan oleh Bung Karno. Tapi, sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu Marhaenisme dan bagaimana konsep ini bisa membuat desa lebih maju.

Apa Itu Marhaenisme?

Bung Karno, Presiden pertama Indonesia, pernah bertemu dengan seorang petani kecil bernama Marhaen di Bandung. Petani ini punya tanah sendiri, alat pertanian sendiri, tapi tetap hidup miskin karena sistem yang tidak berpihak padanya. Dari sinilah muncul konsep Marhaenisme—sebuah pemikiran yang menekankan kemandirian ekonomi rakyat kecil.

Intinya, Marhaenisme ingin agar rakyat kecil, termasuk petani, nelayan, dan buruh, bisa mandiri dan tidak terus-menerus bergantung pada orang kaya atau perusahaan besar.

Jadi, kalau kita bicara tentang Marhaenisme dalam konteks desa, ini artinya desa harus bisa berdiri di atas kaki sendiri (berdikari). Bukan hanya jadi penyuplai tenaga kerja murah ke kota, tetapi menjadi pusat ekonomi, budaya, dan inovasi.

Program Asta Cita dan Pembangunan Desa

Nah, di era kepemimpinan Prabowo, ada satu program bernama Asta Cita yang memiliki 8 visi besar untuk Indonesia. Salah satu visinya, yang ke-6, adalah:

“Menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.”

Ini berarti desa tidak boleh lagi dianggap sebagai daerah tertinggal. Sebaliknya, desa harus diberdayakan agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, bukan hanya sekadar tempat orang tua tinggal sementara anak mudanya merantau ke kota.

Baca Juga :  Sonny Tri Danaparamita: Politisi Marhaenis dengan Dedikasi pada Masyarakat dan Alumni GMNI

Bagaimana Marhaenisme dan Asta Cita Bisa Membuat Desa Lebih Maju?

Oke, sekarang kita masuk ke inti pembahasan. Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat desa lebih maju dengan menggabungkan konsep Marhaenisme dan program pembangunan desa dari Prabowo?

1. Membangun Ekonomi Desa yang Mandiri

Marhaenisme mengajarkan bahwa rakyat kecil harus memiliki alat produksi sendiri. Dalam konteks desa, ini berarti desa harus punya usaha sendiri, bukan hanya menjadi konsumen produk kota.

Apa yang bisa dilakukan?

  • Membangun UMKM berbasis lokal → Misalnya, kalau desa punya banyak kelapa, jangan cuma jual kelapa mentah. Olah jadi minyak kelapa, santan kemasan, atau produk turunannya.
  • Meningkatkan pertanian dan peternakan terpadu → Jangan hanya bertani atau beternak, tetapi gabungkan dengan industri pengolahan. Misalnya, kalau desa punya banyak sapi, bisa dikembangkan usaha susu sapi, keju, atau yogurt lokal.
  • Membentuk koperasi desa modern → Dengan koperasi, hasil panen dan produksi warga bisa dikelola lebih baik, dan keuntungan bisa kembali ke masyarakat.

2. Mengembangkan Teknologi Tepat Guna

Banyak anak muda desa sekarang sudah akrab dengan teknologi. Kenapa tidak memanfaatkannya untuk membangun desa?

Baca Juga :  Hak Rakyat Dalam Daerah Istimewa

Beberapa ide keren:

  • Pertanian digital → Pakai sensor tanah dan drone untuk memantau pertanian agar hasil panen lebih maksimal.
  • E-commerce desa → Gunakan platform seperti Shopee, Tokopedia, atau media sosial untuk memasarkan produk desa.
  • Aplikasi edukasi pertanian dan UMKM → Bisa dibuat aplikasi berbasis desa yang mengajarkan teknik pertanian modern atau cara berbisnis online.

3. Menjadikan Desa sebagai Pusat Kebudayaan dan Pariwisata

Marhaenisme juga mengajarkan pentingnya identitas budaya. Desa punya banyak kearifan lokal yang bisa menjadi daya tarik wisata.

Ide yang bisa dikembangkan:

  • Desa wisata tematik → Misalnya, desa yang punya sawah luas bisa dikembangkan jadi desa wisata edukasi pertanian.
  • Festival budaya tahunan → Angkat seni tradisional, kuliner khas, dan cerita rakyat desa dalam festival yang menarik wisatawan.
  • Pemberdayaan seniman lokal → Anak muda yang suka seni bisa didukung untuk menciptakan karya berbasis budaya desa, seperti musik tradisional dengan sentuhan modern.

4. Meningkatkan Pendidikan dan Kesadaran Anak Muda Desa

Banyak anak muda desa merasa kalau mereka tidak punya masa depan kalau tetap tinggal di desa. Ini harus diubah!

Caranya?

  • Mendirikan pusat pelatihan keterampilan berbasis desa → Misalnya, pelatihan coding, digital marketing, atau desain grafis bagi anak muda desa.
  • Membuat komunitas anak muda produktif → Bisa berupa komunitas startup desa, forum diskusi bisnis lokal, atau kelompok inovasi sosial.
  • Mendorong anak muda untuk berwirausaha di desa → Pemerintah bisa memberikan insentif atau modal usaha bagi pemuda yang ingin membangun bisnis di desa.
Baca Juga :  Peran Soekarno dalam Tradisi Halal Bihalal di Indonesia

Saatnya Bergerak!

Kaum Marhaenis dan anak muda desa, inilah saatnya kita bergerak! Jangan biarkan desa hanya menjadi tempat tidur bagi orang tua kita. Desa harus menjadi pusat ekonomi, inovasi, dan kebudayaan yang membanggakan.

Kita tidak perlu lagi mengandalkan kota untuk hidup layak. Justru, dengan membangun desa, kita bisa membuat kota lebih seimbang dan mengurangi kesenjangan sosial.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan sekarang?

  1. Cari tahu potensi desa masing-masing. Apa yang bisa dikembangkan dari segi ekonomi, budaya, atau pariwisata?
  2. Bentuk komunitas dan kolaborasi. Jangan kerja sendiri, cari teman-teman yang punya visi yang sama.
  3. Gunakan teknologi untuk memajukan desa. Internet dan media sosial bisa jadi alat promosi yang sangat kuat.
  4. Dukung kebijakan yang berpihak pada desa. Jika ada program pemerintah yang mendukung pembangunan desa, manfaatkan dengan baik.

Desa Adalah Masa Depan Indonesia

Marhaenisme Bung Karno dan program Asta Cita dari Prabowo sama-sama ingin melihat desa menjadi pusat kebangkitan Indonesia. Ini bukan lagi mimpi, tetapi sebuah keniscayaan yang bisa kita wujudkan jika kita bergerak bersama.

Kaum Marhaenis, anak muda Gen Z, dan seluruh masyarakat desa, ayo kita bangun desa kita sendiri! Karena ketika desa maju, Indonesia akan berjaya.

Jadi, apa langkah pertamamu untuk memuliakan desa?

Artikel ini telah dibaca 29 kali

Baca Lainnya

Marhaen, Cangkul, dan Aplikasi: Serakahnomic sebagai Penjajahan Gaya Baru

23 Juli 2025 - 21:05 WIB

Menjemput Trisakti di Persimpangan Zaman: Risalah Reflektif dari Pertemuan Komantikor

22 Mei 2025 - 10:46 WIB

Hak Rakyat Dalam Daerah Istimewa

16 Mei 2025 - 13:25 WIB

MERDEKA MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM SENDIRI

10 Mei 2025 - 18:55 WIB

Wawancara Imajiner dengan Bung Karno: Mengenang Murdaya Widyawimarta Po, Pejuang Kewarganegaraan

13 April 2025 - 13:59 WIB

Indonesia dalam Politik Global: Tantangan dan Arah Kebijakan ke Depan

3 April 2025 - 21:46 WIB