Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Sosok · 21 Mar 2025 07:14 WIB ·

Prof. Muradi: Dari Aktivis GMNI hingga Guru Besar dan Komisaris BUMN


					Prof. Muradi: Dari Aktivis GMNI hingga Guru Besar dan Komisaris BUMN Perbesar

Prof. Muradi, S.S., M.Si., M.Sc., Ph.D., lahir di Jakarta pada 10 Mei 1975, adalah sosok yang menonjol dalam bidang politik, keamanan, dan pendidikan di Indonesia. Sebagai alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), perjalanan kariernya mencerminkan dedikasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata dalam sektor publik.

Pendidikan dan Karier Akademik

Muradi menyelesaikan pendidikan Strata Satu di Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia kemudian melanjutkan pendidikan Strata Dua dan Strata Tiga di tiga universitas berbeda: Program Pascasarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia, Program Kajian Strategis di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dan School of Politics and International Studies di Flinders University, Adelaide, Australia.

Baca Juga :  Soni Sumarsono: Dari Aktivis GMNI hingga Pejabat Tinggi Pemerintahan

Sejak 2004, Muradi aktif mengajar di almamaternya dan menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana Ilmu Politik (Magister & Doktoral) di Unpad dari 2016 hingga 2021. Pada 2020, ia dianugerahi gelar Guru Besar dalam bidang Ilmu Politik & Keamanan, sebuah pencapaian yang diakui oleh Dewan Pimpinan Pusat GMNI.

Aktivisme dan Keterlibatan di GMNI

Sejak masa mahasiswa, Muradi aktif dalam pergerakan mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ilmu Budaya dan Koordinator Umum BPM Unpad pada 1997-1998. Menjelang jatuhnya Soeharto, ia menjadi Koordinator Umum Forum Mahasiswa Bandung (FMB), organisasi yang menaungi lebih dari 80 kampus se-Bandung Raya. Pada 1995, Muradi bergabung dengan GMNI Cabang Bandung dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPP Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI) bidang Politik Pertahanan & Keamanan dan Luar Negeri (2016-2021).

Baca Juga :  Bung Moegiono di Mata Prof. Arief Hidayat: Preman Intelek, Marhaenis Sejati

Kontribusi dalam Dunia Usaha dan BUMN

Selain kiprahnya di dunia akademik dan organisasi, Muradi juga berperan dalam sektor usaha. Pada 2021, ia diangkat sebagai Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi. Penunjukan ini menambah daftar akademisi yang dipercaya mengemban peran strategis di BUMN, menunjukkan sinergi antara dunia akademik dan industri.

Peran dalam Pengembangan Kebijakan Publik

Sebagai ahli dalam bidang politik dan keamanan, Muradi sering terlibat dalam diskusi dan penyusunan kebijakan publik. Pandangan-pandangannya kerap dijadikan rujukan dalam berbagai forum, baik nasional maupun internasional. Keterlibatannya dalam berbagai penelitian dan publikasi ilmiah telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman isu-isu strategis di Indonesia.

Baca Juga :  Arif Wibowo: Dari Aktivis GMNI hingga Pilar Demokrasi di Panggung Politik Nasional

Dedikasi terhadap Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda

Sebagai pendidik, Muradi dikenal berdedikasi tinggi dalam membina generasi muda. Ia aktif mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian dan pengembangan diri, serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan integritas. Melalui perannya di GMNI dan Unpad, ia terus berupaya mencetak kader-kader bangsa yang berkompeten dan berkarakter.

Kesimpulan

Prof. Muradi adalah contoh nyata seorang akademisi yang tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga aktif dalam sektor publik dan organisasi kemasyarakatan. Kiprahnya dari aktivis GMNI hingga menjadi Guru Besar dan Komisaris BUMN mencerminkan dedikasi dan komitmen terhadap kemajuan bangsa.

Artikel ini telah dibaca 34 kali

Avatar photo badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hari Bumi 2025: Ketua Forum Penyelamat Hutan Jawa, Eka Santosa: Bapak Langit, Indung Bumi

23 April 2025 - 11:39 WIB

Bung Moegiono di Mata Prof. Arief Hidayat: Preman Intelek, Marhaenis Sejati

20 April 2025 - 17:08 WIB

Dhia Prekasha Yoedha: Dari Aktivis GMNI Menuju Penggerak Media dan Perlawanan Demokratis

26 Maret 2025 - 18:38 WIB

Ada Arief Hidayat, Hakim MK ada pula Arief Hidayat, Diplomat Karier

25 Maret 2025 - 12:20 WIB

Arif Wibowo: Dari Aktivis GMNI hingga Pilar Demokrasi di Panggung Politik Nasional

21 Maret 2025 - 09:19 WIB

Ario Bimo: Dari Aktivis GMNI hingga Politisi PDIP yang Berpengaruh

21 Maret 2025 - 09:15 WIB