Handoko Agung Saputro, S.Sos., adalah sosok yang menonjol dalam bidang keterbukaan informasi publik di Indonesia. Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 28 April 1972, perjalanan kariernya mencerminkan dedikasi dan komitmen terhadap transparansi serta akuntabilitas dalam pemerintahan. Sebagai alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), kiprahnya dalam dunia sosial politik dan kemasyarakatan patut mendapatkan apresiasi.
Pendidikan dan Awal Karier
Handoko menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang pada tahun 2005, dengan fokus pada Administrasi Negara. Setelah lulus, ia aktif terlibat dalam berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) di Jawa Tengah, yang berfokus pada transparansi dan partisipasi publik dalam pemerintahan. Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah keterlibatannya dalam Forum Rakyat Boyolali (Forabi), di mana ia turut menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Partisipasi dan Transparansi Kabupaten Boyolali, bahkan sebelum Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik disahkan pada tahun 2008.
Peran dalam Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Pada periode 2008 hingga 2013, Handoko menjabat sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo. Dalam kapasitas ini, ia bertanggung jawab memastikan proses pemilihan umum berjalan transparan dan adil. Pengalaman ini memperkaya pemahamannya tentang pentingnya keterbukaan informasi dalam proses demokrasi.
Keterlibatan dalam Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah
Setelah menyelesaikan masa jabatannya di KPU, Handoko melanjutkan pengabdiannya sebagai Komisioner Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Tengah selama dua periode berturut-turut, yaitu 2014-2018 dan 2018-2022. Selama menjabat, ia fokus pada bidang Edukasi, Sosialisasi, dan Advokasi (ESA), di mana ia berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran publik tentang hak atas informasi dan mendorong badan publik untuk lebih transparan dalam kinerjanya.
Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP)
Pada tahun 2022, Handoko terpilih sebagai Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) untuk periode 2022-2026. Dalam peran barunya, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Kelembagaan, di mana ia bertanggung jawab memperkuat struktur dan fungsi KIP dalam mengawasi implementasi keterbukaan informasi di seluruh Indonesia. Salah satu inisiatif yang dipimpinnya adalah pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap badan publik, yang pada tahun 2022 menunjukkan peningkatan signifikan dengan 122 badan publik mencapai status Informatif, melampaui target yang ditetapkan oleh Bappenas.
Pandangan tentang Keterbukaan Informasi dalam Pemilu
Handoko juga menyoroti pentingnya keterbukaan informasi dalam proses pemilihan umum. Ia menekankan bahwa transparansi dalam setiap tahapan pemilu adalah kunci untuk mencegah ketidakpercayaan publik dan potensi kerawanan. Sebagai contoh, ia mencatat bahwa perbedaan pendapat antara Bawaslu dan KPU mengenai Sistem Informasi Pencalonan (Silon) perlu diselesaikan secara terbuka untuk menjaga kepercayaan pemilih.
Keterlibatan dalam GMNI dan Alumni
Sebagai alumni GMNI, Handoko tetap aktif mendukung kegiatan organisasi tersebut. Nilai-nilai nasionalisme dan perjuangan untuk keadilan sosial yang ditanamkan selama masa aktifnya di GMNI terus mempengaruhi pendekatannya dalam pekerjaan profesional. Ia sering terlibat dalam acara-acara alumni dan memberikan kontribusi pemikiran untuk pengembangan organisasi dan anggotanya.
Motto Hidup dan Filosofi
Handoko dikenal memiliki motto hidup: “Belajarlah pada alam untuk bertahan dalam kehidupanmu.” Filosofi ini mencerminkan pendekatannya yang adaptif dan fleksibel dalam menghadapi berbagai tantangan, serta kemampuannya untuk belajar dari lingkungan sekitarnya untuk mencapai keberhasilan.
Kehidupan Pribadi
Di luar kesibukannya, Handoko adalah ayah dari dua anak, Stefanie Ahimsa Satyagraha dan Franciscus Xaverius Nalar Rahim Ing Penggalih. Ia dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan mudah bergaul, yang selalu siap membantu dan membimbing generasi muda dalam memahami pentingnya keterbukaan informasi dan partisipasi publik dalam pemerintahan.
Kesimpulan
Perjalanan karier Handoko Agung Saputro dari seorang aktivis GMNI hingga menjadi Komisioner Komisi Informasi Pusat menunjukkan dedikasinya yang konsisten terhadap transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Melalui berbagai peran yang diembannya, ia telah memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan keterbukaan informasi di Indonesia, yang pada gilirannya memperkuat demokrasi dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.