Suryokoco Suryoputro
Perjudian selalu menjadi perdebatan sengit dalam masyarakat. Di satu sisi, aktivitas ini dianggap sebagai hiburan bagi sebagian orang, tetapi di sisi lain, dampak negatifnya terhadap ekonomi, sosial, dan moral sangat terasa. Kasus terbaru di Lampung yang mengungkap dugaan keterlibatan aparat dalam praktik judi sabung ayam semakin menegaskan bahwa perjudian seolah-olah mendapat perlindungan dari pihak yang seharusnya menegakkan hukum.
Di sisi lain, judi online semakin liar dan sulit diberantas. Meskipun pemerintah telah berusaha menutup situs-situs perjudian, operator judi selalu menemukan celah untuk tetap beroperasi. Di tengah kondisi ini, muncul wacana legalisasi perjudian sebagai cara untuk mengontrol aktivitas tersebut sekaligus meningkatkan penerimaan negara. Namun, apakah ini solusi yang tepat?
Perlindungan Aparat: Judi yang Seolah Legal
Kasus di Kabupaten Way Kanan, Lampung, menunjukkan bahwa perjudian dapat berjalan seperti bisnis legal karena adanya perlindungan dari oknum aparat. Dugaan keterlibatan polisi dan TNI dalam praktik judi sabung ayam mengindikasikan bahwa mereka tidak hanya mengetahui aktivitas ini, tetapi juga mendapat bagian dari keuntungannya.
Penggerebekan yang terjadi tampaknya bukan bertujuan untuk menegakkan hukum, melainkan akibat konflik kepentingan dalam pembagian keuntungan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin suatu aktivitas ilegal bisa berlangsung dalam waktu lama tanpa campur tangan hukum yang tegas?
Fenomena seperti ini membuat masyarakat ragu terhadap komitmen aparat dalam memberantas perjudian. Jika para penegak hukum sendiri ikut menikmati keuntungan dari judi ilegal, maka pemberantasannya menjadi hampir mustahil.
Judi Online: Makin Liar dan Sulit Diberantas
Selain perjudian konvensional, judi online kini semakin merajalela. Meskipun pemerintah terus berusaha memblokir situs-situs perjudian, para operator selalu menemukan cara untuk tetap eksis. Server yang berada di luar negeri, penggunaan VPN, pembayaran dengan cryptocurrency, hingga strategi pemasaran yang agresif membuat judi online semakin sulit diberantas.
Banyak pemain judi online yang tergiur dengan janji keuntungan besar, tetapi akhirnya terjebak dalam lingkaran kecanduan dan kerugian finansial. Ironisnya, justru di balik aktivitas ini, ada dugaan bahwa oknum aparat juga mendapatkan bagian dari keuntungan yang beredar, mirip dengan perjudian konvensional.
Keberadaan judi online yang sulit dikontrol ini membuat banyak pihak mempertimbangkan apakah legalisasi perjudian justru lebih baik daripada membiarkannya beroperasi secara ilegal.
Legalisasi Perjudian: Potensi Manfaat bagi Negara
Di berbagai negara seperti Singapura, Makau, dan Amerika Serikat, perjudian dilegalkan dengan regulasi yang ketat. Negara-negara tersebut berhasil mengubah perjudian dari aktivitas ilegal menjadi industri yang diawasi dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian.
Jika perjudian dilegalkan di Indonesia, ada beberapa potensi manfaat yang bisa diperoleh:
- Peningkatan Penerimaan Negara
Saat ini, industri perjudian ilegal di Indonesia menghasilkan miliaran rupiah setiap tahunnya, tetapi seluruh keuntungan masuk ke kantong individu atau sindikat tanpa ada kontribusi kepada negara. Jika dilegalkan dan dikenakan pajak, pemerintah bisa mendapatkan pemasukan besar untuk membiayai berbagai program pembangunan. - Pengurangan Perjudian Ilegal dan Mafia Judi
Dengan legalisasi, perjudian dapat diawasi dan diatur oleh pemerintah, sehingga operator ilegal yang merugikan masyarakat dapat diminimalkan. Ini juga akan mengurangi praktik suap dan perlindungan dari aparat terhadap bandar judi ilegal. - Lapangan Pekerjaan dan Pariwisata
Di beberapa negara, kasino dan industri perjudian menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan turis dalam jumlah besar. Jika dikelola dengan baik, legalisasi perjudian dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong sektor pariwisata. - Pengendalian dan Perlindungan Pemain
Perjudian yang tidak diatur berisiko menyebabkan kecanduan dan eksploitasi pemain. Dengan regulasi yang ketat, pemerintah dapat menerapkan batasan usia, aturan transaksi keuangan, serta menyediakan layanan rehabilitasi bagi pecandu judi.
Risiko dan Tantangan Legalisasi Perjudian
Meskipun ada manfaat yang ditawarkan, legalisasi perjudian juga memiliki berbagai risiko yang tidak bisa diabaikan:
- Meningkatnya Masalah Sosial
Perjudian dapat menyebabkan masalah sosial seperti kecanduan, meningkatnya angka kriminalitas, dan kehancuran ekonomi keluarga. Banyak orang yang kehilangan harta benda karena terjerat judi, dan ini bisa menjadi lebih buruk jika perjudian menjadi legal dan lebih mudah diakses. - Potensi Korupsi dan Penyalahgunaan Regulasi
Jika regulasi perjudian tidak diterapkan dengan ketat, maka ada risiko bahwa bisnis ini justru akan menjadi ladang baru bagi korupsi. Oknum aparat atau pejabat pemerintah bisa saja memanfaatkan celah hukum untuk mendapatkan keuntungan pribadi. - Benturan dengan Nilai-Nilai Budaya dan Agama
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama menempatkan perjudian sebagai sesuatu yang bertentangan dengan norma agama dan moral. Legalisasi perjudian bisa memicu penolakan besar dari masyarakat yang menganggapnya sebagai kemunduran moral. - Ancaman terhadap Stabilitas Ekonomi
Jika tidak dikelola dengan baik, legalisasi perjudian dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi masyarakat. Banyak individu yang akan terdorong untuk berjudi dengan harapan mendapatkan keuntungan instan, yang justru berisiko menciptakan kemiskinan dan utang yang meluas.
Kesimpulan: Yakinkah Judi Bisa Diberantas?
Jika melihat kenyataan bahwa perjudian masih berjalan dengan perlindungan aparat dan judi online semakin sulit diberantas, maka memberantas perjudian secara total adalah tugas yang sangat sulit.
Namun, jika dibiarkan terus-menerus dalam kondisi ilegal tetapi tetap beroperasi dengan perlindungan oknum, masyarakat justru akan semakin dirugikan. Legalisasi perjudian bisa menjadi solusi dengan syarat pengawasan yang ketat, regulasi yang jelas, serta sistem perpajakan yang dapat memastikan manfaatnya bagi negara.
Pada akhirnya, pilihan antara mempertahankan status ilegal atau melegalkan perjudian harus mempertimbangkan keseimbangan antara dampak sosial dan manfaat ekonomi. Jika Indonesia memilih legalisasi, maka sistem yang diterapkan harus benar-benar transparan dan memiliki mekanisme untuk melindungi masyarakat dari dampak buruknya.
Tanpa kebijakan yang tepat, perjudian akan terus merajalela, baik secara konvensional maupun online, dengan keuntungan yang hanya dinikmati oleh segelintir pihak, sementara masyarakat luas justru menanggung dampak negatifnya.