Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Berita · 18 Jun 2025 14:50 WIB ·

Ketua GMNI Halut Warning Mitan Bukan Tempat Suaka Kepentingan: Pemda Harus Pastikan Mitan Sampai di Masyarakat


					Foto: Erik Sibu, Ketua DPC GMNI Halut/MARHAEN.ID. Perbesar

Foto: Erik Sibu, Ketua DPC GMNI Halut/MARHAEN.ID.

MARHAEN.ID – Halut : Akhir-akhir ini persoalan Minyak Tanah menjadi perbincangan terdepan di berbagai media massa. Minyak Tanah yang masih menjadi kebutuhan penting, telah menjadi keresahan serius dikalangan masyarakat.

Mulai dari tidak kebagian kuota, persoalan kelangkaan, sampai dengan maraknya penyelewengan oleh oknum-oknum yang memperdagangkan secara bebas demi keuntungan pribadi. Hal ini juga tidak terlepas mendapat sorotan dari salah satu pimpinan OKP Halmahera Utara.

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Halmahera Utara (GMNI Halut), Erik Sibu, mengatakan Polemik ini bermula dari proses pergantian ratusan pangkalan Minyak Tanah (Mitan) oleh pemerintah daerah melalui bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra). Hal inilah yang membawa pro kontra dan menjadi sorotan publik.

Baca Juga :  Persatuan Alumni GMNI dan GMNI Touna Gelar Donor Darah dalam Rangka Bulan Bung Karno

Menurut Erik, walaupun tindakan pergantian pangkalan Mitan telah dibenarkan oleh Bupati Halut bahwa itu sudah sesuai prosedur, tetapi
proses pergantian tersebut harus dilakukan secara transparan dan akuntabel sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan di kalangan masyarakat khususnya pemilik pangkalan lama.

“Meskipun pergantian pangkalan Mitan adalah kewenangan Pemda melalui Kabag Kesra, yang kami inginkan adalah tranparansi dan akuntabel agar tidak menjadi kegaduhan dimasyarakat terutama pemilik pangkalan mitan yang lama,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga :  Inginkan Persatuan, DPD GMNI Sultra Apresiasi Terbentuknya Forum Nasional Komunikasi Persatuan dalam Konsolidasi Nasional di Blitar

Erik berharap pergantian pangkalan Mitan dari yang lama ke yang baru tersebut tidak ada unsur kepentingan politik didalamnya. Karena itu jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan pemerintahan.

“Kami berharap jangan ada kepentingan politik didalam pergantian pangkalan Mitan, karena bagaimana pun mereka (pemilik pangkalan Minyak Tanah lama) adalah rakyat yang punya hak yang sama,” sambung Erik.

Baca Juga :  Hadapi Perubahan Iklim di Desa, Akar Desa Indonesia Teken MoU dengan Kemendes PDT

Jauh yang lebih mendasar Erik menekankan bahwa pemerintah daerah dalam ini pihak Kesra maupun DPRD harus memastikan Mitan sampai tepat sasaran di masyarakat.

“Pemerintah daerah hanya diberikan kewenangan untuk mengurus rakyat dan jangan sekali-kali langkahi itu. Mintan sebagai komoditas penting harus bisa dipastikan tiba dengan selamat di tangan rakyat. Sebab Subsidi Mitan ini adalah milik rakyat, jangan jadikan ajang kepentingan mencari suaka,” tandas Ketua GMNI Halut tersebut. (Red)

Artikel ini telah dibaca 168 kali

Baca Lainnya

Gelar PPAB, GMNI Morowali: Kami telah Lahirkan 13 Pejuang Marhaenis yang Siap Mengapdi untuk Rakyat

30 September 2025 - 14:47 WIB

Terpilih dalam Konfercab, Efrem Elman Siarif Ndruru dan Noval Fahrizal Gunawan Resmi Nahkodai DPC GMNI Jaktim Periode 2025-2027

28 September 2025 - 15:04 WIB

Bumikan Marhaenisme di Tanah Sintuwu Maroso, GMNI Poso Gelar PPAB ke 2

20 September 2025 - 13:29 WIB

Reformasi Polri Dimulai dengan Mencopot Sigit sebagai Kapolri

19 September 2025 - 00:04 WIB

Kaderisasi adalah Kekuatan Persatuan dalam Tubuh GMNI

16 September 2025 - 22:53 WIB

Lantik DPD PA GMNI Sulteng dan Sulbar, Prof Arief Hidayat Ajak Kader Teladani Pendiri Bangsa untuk Jaga Indonesia

14 September 2025 - 21:57 WIB