Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Berita · 16 Okt 2025 12:06 WIB ·

Prihatin dengan Kondisi Demokrasi, PA GMNI dan Forum Komunikasi Santri Situbondo: Penguatan Demokrasi Harus melalui Partisipasi Anak Muda


					Bagus Adil, Bendahara PA GMNI Situbondo, Bagus Adil dan Ahmad Zainul Khofi, Ketua Forum Komunikasi Santri Situbondo saat melakukan pertemuan santai membahas kondisi demokrasi hari ini, Rabu (17/10/2025)/MARHAEN.ID. Perbesar

Bagus Adil, Bendahara PA GMNI Situbondo, Bagus Adil dan Ahmad Zainul Khofi, Ketua Forum Komunikasi Santri Situbondo saat melakukan pertemuan santai membahas kondisi demokrasi hari ini, Rabu (17/10/2025)/MARHAEN.ID.

SITUBONDO – MARHAEN.ID: Pergeseran periodisasi rezim yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran dalam lanskap politik Indonesia turut mewarnai wacana demokrasi.

Keadaan demokrasi hari ini yang cenderung pragmatis telah sedikit demi sedikit menggerus esensi demokrasi itu sendiri, mulai dari akses sosial, ekonomi, politik yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu dan tidak melibatkan masyarakat secara umum.

Baca Juga :  Momentum HUT TNI, GMNI Jaksel Desak Prabowo: TNI Kembali ke Barak, Hentikan Bisnis Militer & Hapus Komando Teritorial!

Secara tidak langsung, hal yang demikian mengurangi partisipasi publik secara utuh dalam berdemokrasi.

Atas hal itu, Bendahara Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasiomal Imdomesia (GMNI) Situbondo, Bagus Adil dan Ketua Forum Komunikasi Santri Situbondo, Ahmad Zainul Khofi menaruh keprihatinan terhadap keadaan demokrasi yang mencemaskan itu.

Mereka menyoroti pentingnya peran pemuda-pemudi untuk ikut serta dalam terselenggaranya proses demokrasi yang utuh secara nilai dan prinsip.

Baca Juga :  Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman

Keadaan tersebut, lanjut mereka, membutuhkan ruang bagi para anak muda untuk mengimplementasikan perannya tidak hanya pada ruang-ruang kelas, tetapi juga pada ruang-ruang publik.

“Jika mengutip ucapan Gramsci, bahwa anak muda adalah intelektual organik, maka mereka sepatutnya ikut dalam proses diskursus hingga implementasi penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,” ujar mereka, Rabu (17/10/2025).

Baca Juga :  Kaderisasi adalah Kekuatan Persatuan dalam Tubuh GMNI

Kondisi ini tidak dapat didiamkan. Maka dari itu, tutur mereka, perlunya sebuah ruang yang mewadahi itu semua, ruang itu bernama “Komunitas Pemuda Pelopor Demokrasi (KPPD)”.

“Besar harapannya, pemuda-pemudi ikut terlibat dan memiliki peran aktif dalam ruang tersebut,” pungkas mereka. (*)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Sukses Dilantik oleh Arjuna Putra Aldino, DPC GMNI Halut Periode 2025-2027: Pejuang-Pemikir Bukan Sekedar Slogan

13 Oktober 2025 - 14:59 WIB

Tambang Rampok Hak Rakyat, Ketua PA GMNI Kaltim Desak Presiden Prabowo Hentikan Operasi 13 Perusahaan Raksasa

13 Oktober 2025 - 13:08 WIB

DPD PA GMNI Kaltim Tolak Pemangkasan DBH yang Dinilai Sangat Tidak Adil

13 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Gelar Konfercab, Heri Purnomo Terpilih Kembali Sebagai Nahkoda PA GMNI Kota Bekasi

12 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Metodologi KIV: Sebagai Alat Perjuangan GMNI Melawan Tangangan Zaman

10 Oktober 2025 - 14:20 WIB

Institut Sarinah Dukung Marsinah Sebagai Pahlawan Nasional

6 Oktober 2025 - 21:19 WIB