Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Berita · 20 Mar 2025 15:54 WIB ·

Anggap Khianati Cita-Cita Reformasi, GMNI di Sultra Tolak RUU TNI


					Pamflet Tolak RUU TNI/MARHAEN.ID Perbesar

Pamflet Tolak RUU TNI/MARHAEN.ID

MARHAEN.ID – Sultra : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak adanya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang digenjot oleh pemerintah bersama DPR RI.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI Sultra Muhamad Amang mengatakan hal itu dapat mencederai cita-cita reformasi yang telah menumbangkan kekuasaan orde baru selama 32 tahun.

“RUU TNI itu telah mencederai cita-cita reformasi 1998. Ini adalah pertanda dibangkitkanya kembali gaya orde baru yang pernah dipimpin Soeharto dengan kepemimpinan otoriter dengan gaya militeristik,” ujarnya. Rabu (19/3/2025).

Amang sapaan akrabnya juga berkata TNI tugasnya hanya sebagai pertahanan keamanan negara dan tak perlu berada pada jabatan sipil sebagaimana ini telah dikatakan oleh Bung Karno dan direalisasikan kembali pada cita-cita reformasi 1998.

Baca Juga :  Terpilih dalam Konfercab, Efrem Elman Siarif Ndruru dan Noval Fahrizal Gunawan Resmi Nahkodai DPC GMNI Jaktim Periode 2025-2027

“TNI dilatih, didik dan dibayar negara untuk mempertahankan kedaulatan RI dari ancaman luar bukan untuk ikut-ikutan pada jabatan sipil. Ini adalah hal memiluhkan dimana tentara aktif di bolehkan mengisi jabatan jabatan sipil di berbagai lembaga dan masih dapat di tempatkan dimanapun sesuai kebutuhan presiden,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Politik DPC GMNI Kendari Alman menyampaikan bahwa pengesahan undang-undang itu bisa membungkam ruang sipil dalam memimpin meskipun dalil pemerintah untuk kepentingan rakyat.

“Nah, bagaimana nanti apa bila subjektif presiden mengatakan bahwa lurah kepala desa camat tidak kompeten lalu dia menempatkan TNI aktif sebagai lurah kepala desa dan camat. Kalau lagi marah, bisa saja ia langsung menembak. Kemaren saja 3 orang polisi yang juga punya senjata di tembak mati tentara di arena judi sabung ayam, apalagi rakyat yang ngak bersenjata,” katanya.

Baca Juga :  Apresiasi Langkah Kejari, Ketua GMNI Inhil: Bongkar Tuntas Jaringan Korupsi di Indragiri Hilir

Disisi lain, Ketua DPC GMNI Baubau La Ode Ahmad Faisal, menganalisa bahwa hal utama dari tujuan RUU TNI adalah melegalkan Mayor Teddy yang berada pada jabatan sipil tanpa harus menanggalkan jabatannya sebagai seorang TNI.

“Dari analisa saya, tujuan utama dari pembahasan RUU TNI adalah untuk melanggengkan Mayor Teddy menduduki jabatan sipil tanpa harus mengundurkan diri dari TNI. Ini juga berdampak keseluruh sektor dimana seluruh TNI aktif bisa menjududuki jabatan sipil tanpa harus keluar dari TNI,” terangnya.

Baca Juga :  Ahmad Yandi Khadafi: Hakim Tak Boleh Jadi Alat Kekuasaan, Wujudkan Asas Keadilan, Bebaskan Hasto!

Ketua DPC GMNI Wakatobi Hasmin, juga mengatakan alasan mengapa masyarakat Indonesia harus menolak RUU TNI, kata dia, ini sangat berbahaya untuk generasi kedepannya karena mereka (TNI) akan semakin super power dan karena itu bisa sewenang-wenang.

“Mengapa ramai-ramai kita harus menolak RUU TNI 2025, karena jika itu disahkan akan sangat berbahaya untuk anak cucu kalian nanti, tentang berkehidupan di masyarakat, mereka semakin power full dan bisa sewenang wenang,” tegasnya. (Adhaar)***

Artikel ini telah dibaca 62 kali

Baca Lainnya

Gelar PPAB, GMNI Morowali: Kami telah Lahirkan 13 Pejuang Marhaenis yang Siap Mengapdi untuk Rakyat

30 September 2025 - 14:47 WIB

Terpilih dalam Konfercab, Efrem Elman Siarif Ndruru dan Noval Fahrizal Gunawan Resmi Nahkodai DPC GMNI Jaktim Periode 2025-2027

28 September 2025 - 15:04 WIB

Bumikan Marhaenisme di Tanah Sintuwu Maroso, GMNI Poso Gelar PPAB ke 2

20 September 2025 - 13:29 WIB

Reformasi Polri Dimulai dengan Mencopot Sigit sebagai Kapolri

19 September 2025 - 00:04 WIB

Kaderisasi adalah Kekuatan Persatuan dalam Tubuh GMNI

16 September 2025 - 22:53 WIB

Lantik DPD PA GMNI Sulteng dan Sulbar, Prof Arief Hidayat Ajak Kader Teladani Pendiri Bangsa untuk Jaga Indonesia

14 September 2025 - 21:57 WIB