Eva Kusuma Sundari, S.E., M.A., adalah salah satu politisi Indonesia yang dikenal dengan pemikiran kritis dan komitmennya terhadap demokrasi serta kebijakan publik yang berkeadilan. Lahir pada 8 Oktober 1965, ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan dalam tiga periode, yaitu 2005–2009, 2009 – 2014 dan 2015–2019. Sebelum terjun ke dunia politik, Eva lebih dulu mengukuhkan dirinya sebagai akademisi dan peneliti ekonomi, memberikan dasar yang kuat bagi kiprahnya di parlemen.
Latar Belakang dan Pendidikan
Eva Kusuma Sundari menyelesaikan pendidikan tingginya di bidang ekonomi sebelum kemudian melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri. Pengalaman akademiknya membentuk perspektifnya dalam menganalisis kebijakan ekonomi dan sosial di Indonesia. Sebagai seorang dosen dan peneliti ekonomi di Universitas Airlangga, ia banyak menyoroti isu-isu ketimpangan sosial, ekonomi kerakyatan, serta pemberdayaan perempuan.
Kesadaran akan pentingnya kebijakan publik yang inklusif dan berpihak kepada rakyat membawa Eva memasuki dunia politik. Dengan landasan akademik yang kuat, ia berupaya menerjemahkan teori ekonomi ke dalam kebijakan konkret yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Karier Politik
Perjalanan politik Eva Kusuma Sundari dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2005, menggantikan posisi anggota DPR sebelumnya melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW). Selama menjabat sebagai legislator, Eva dikenal sebagai sosok yang vokal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, keadilan sosial, dan penguatan demokrasi.
Di parlemen, Eva pernah bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Di sana, ia aktif mengadvokasi berbagai kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan hak-hak masyarakat sipil, reformasi hukum, dan pemberantasan korupsi. Selain itu, Eva juga terlibat dalam pembahasan berbagai undang-undang yang berkaitan dengan hak perempuan, seperti upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan kebijakan afirmatif untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di dunia politik.
Setelah menyelesaikan dua periode jabatannya di DPR (2005–2014), Eva sempat vakum sebelum kembali ke parlemen pada 2016 menggantikan salah satu anggota DPR yang meninggal dunia. Di periode kedua jabatannya (2016–2019), ia kembali memperkuat perjuangannya dalam kebijakan publik yang inklusif, terutama dalam bidang sosial dan ekonomi.
Kiprah dalam Perjuangan Hak Perempuan dan Demokrasi
Salah satu bidang yang sangat diperjuangkan Eva Kusuma Sundari adalah hak-hak perempuan. Ia menaruh perhatian besar pada peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan pemerintahan. Menurutnya, keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan politik sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Sebagai anggota DPR, Eva aktif dalam jaringan organisasi perempuan dan HAM baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Ia sering berbicara dalam berbagai forum yang membahas pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, serta kebijakan hukum yang melindungi kaum perempuan dari diskriminasi dan kekerasan.
Selain itu, Eva juga dikenal sebagai pendukung kuat demokrasi dan kebebasan berpendapat. Ia menentang berbagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers dan ekspresi masyarakat sipil. Baginya, demokrasi yang sehat harus memberikan ruang bagi semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik dan pengambilan kebijakan.
Kiprah dalam Alumni GMNI
Sebagai alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Eva Kusuma Sundari aktif dalam berbagai kegiatan organisasi yang berkaitan dengan kebangsaan dan sosial politik. GMNI, sebagai organisasi yang berlandaskan ajaran Marhaenisme, memberikan pengaruh besar dalam pembentukan karakter politik Eva. Ia sering terlibat dalam diskusi, seminar, dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat wawasan kebangsaan serta mendorong kader-kader muda untuk terlibat aktif dalam politik dan pemerintahan.
Melalui jaringan alumni GMNI, Eva turut berperan dalam advokasi kebijakan publik yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil, sebagaimana nilai-nilai yang diusung GMNI. Ia juga mendukung kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan dalam organisasi tersebut, memastikan bahwa GMNI tetap menjadi wadah perjuangan yang relevan dengan tantangan zaman.
Kontribusi di Organisasi dan Advokasi Sosial
Di luar perannya sebagai legislator, Eva Kusuma Sundari juga aktif dalam berbagai organisasi yang bergerak di bidang sosial dan ekonomi. Ia pernah terlibat dalam berbagai penelitian yang berkaitan dengan kebijakan publik dan pembangunan ekonomi berbasis rakyat. Keahliannya dalam bidang ekonomi memberinya perspektif mendalam dalam merancang kebijakan yang tidak hanya bersifat populis, tetapi juga memiliki dasar akademik yang kuat.
Eva juga aktif dalam organisasi yang mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Ia mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, termasuk dalam hal reformasi hukum dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.
Pemikiran dan Gagasan
Eva Kusuma Sundari dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran progresif dalam dunia politik. Ia percaya bahwa pembangunan ekonomi harus berbasis pada prinsip keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat kecil. Menurutnya, kebijakan ekonomi tidak boleh hanya menguntungkan kelompok tertentu, tetapi harus mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Dalam berbagai kesempatan, Eva juga menyoroti pentingnya investasi dalam pendidikan dan sumber daya manusia sebagai kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju, asalkan memiliki kebijakan yang tepat dalam pengelolaan sumber daya dan pembangunan manusianya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam pengambilan keputusan strategis di semua sektor, baik di pemerintahan, bisnis, maupun masyarakat sipil. Ia percaya bahwa dengan keterlibatan perempuan yang lebih besar, kebijakan yang dihasilkan akan lebih beragam dan mampu mencerminkan kepentingan seluruh lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Eva Kusuma Sundari adalah contoh politisi yang memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Dengan latar belakang sebagai akademisi dan peneliti ekonomi, ia mampu menghadirkan perspektif yang berbasis data dalam setiap kebijakan yang diperjuangkannya.
Kiprahnya di DPR RI, terutama dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, demokrasi, dan reformasi hukum, menjadikannya salah satu tokoh politik yang dihormati. Meskipun saat ini tidak lagi aktif di parlemen, pemikirannya dan kontribusinya dalam berbagai organisasi serta advokasi sosial tetap memberikan dampak besar bagi masyarakat Indonesia.
Dengan pengalaman dan keahliannya, Eva Kusuma Sundari terus menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi perempuan yang ingin berkiprah di dunia politik dan memperjuangkan perubahan sosial yang lebih baik.