Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Berita · 12 Jun 2025 22:36 WIB ·

GMNI Touna Kecam Aksi Dugaan Intimidasi Sekdes Kepada Anak di Bawah Umur hingga Nekat Melakukan Aksi Bundir


					Foto: Ketua DPC GMNI Touna, Ricky M. Nibi/MARHAEN.ID. Perbesar

Foto: Ketua DPC GMNI Touna, Ricky M. Nibi/MARHAEN.ID.

MARHAEN.ID – Touna: Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) Tojo Una-Una (Touna) Sulawesi Tengah (Sulteng) soroti intimidasi yang dilakukan Sekretaris Desa (Sekdes) Awwo/Beko, Kecamatan Togean, Kabupaten Touna terhadap anak di bawah umur yang diduga mencuri uang sebesar Rp.500.000.

Ketua DPC GMNI Touna, Ricky M. Nibi menyayangkan tindakan Sekdes Desa Awwo kepada adik Amri yang Masih bersekolah dibangku kelas 2 SMP mendapatkan aksi tindakan penganiayaan dan intimidasi dimana anak tersebut dipaksa mengakui atas pencurian uang sebesar 500 ribu rupiah.

Baca Juga :  Alumni GMNI Bersama Memberikan Penghormatan Pada Murdaya Poo Menuju Wihara Mendut

“Anak tersebut diduga depresi karena dituduh mencuri tanpa bukti yang jelas. Awalnya pengakuan Sekdes uang yang hilang 500 ribu hingga naik di 3 juta rupiah sehingga anak tersebut mengalami depresi terhadap ancaman dan tuduhan yang dilontarkan oleh sekdes tersebut,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

Ketua GMNI Touna itu menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan klarifikasi kasus tersebut kepada pihak Keluarga korban pada hari Kamis, 11 Juni 2025 sekitar pukul 15.00 Wita beserta teman-teman PMII Touna.

Baca Juga :  Ketua GMNI Halut Warning Mitan Bukan Tempat Suaka Kepentingan: Pemda Harus Pastikan Mitan Sampai di Masyarakat

“Kedatangan kami sekaligus silahturahmi kepada ibu dan kakak korban yang kebetulan ada di Ampana untuk membuat Laporan Polisi (LP) ke Polres Touna. Disitulah kami menanyakan kronologi yang sebenarnya dan akhirnya mendapatkan informasi yang lebih akurat,” tambah Ricky.

Ketua GMNI Touna juga meminta kepada kepolisian Tojo una-una Serta Dinas terkait agar segera menindaklanjuti kasus yang menimpa adik Amri sampai mengalami depresi hingga berakhir bunuh diri.

Baca Juga :  Inginkan Persatuan, DPD GMNI Sultra Apresiasi Terbentuknya Forum Nasional Komunikasi Persatuan dalam Konsolidasi Nasional di Blitar

“Jika kepolisian tidak menindaklanjuti kasus tersebut kami menganggap tugas dan wewenang kepolisian dalam mengayomi masyarakat itu gagal dan tidak becus dan teman-teman Aktivis GMNI dan PMII akan mengawal kasus ini hingga tuntas,” lanjut Ricky.

“Semoga adik Amri beserta keluarganya mendapatkan keadilan dan pelaku bisa di sangsi berat atas tindakannya,” tandas Ketua DPC GMNI Touna itu.***

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Revitalisasi Nilai Perjuangan Bung Karno dalam Membentuk Kader yang Berwatak Marhaenisme, DPC GMNI Kendari Gelar KTD

15 Juli 2025 - 20:03 WIB

Ajukan Upaya Hukum Banding atas Perkara Nomor 115/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi

15 Juli 2025 - 17:14 WIB

Impian Reformasi Polri dalam Hiruk Pikuk Hut Bhayangkara

3 Juli 2025 - 16:12 WIB

SPMB 2025 di Banten: Ketika Pendidikan Jadi Kantor Pos Wakil Rakyat

29 Juni 2025 - 20:58 WIB

Dari Sulawesi untuk DPP: ‘Persatuan adalah Kunci Menuju Kejayaan GMNI’

28 Juni 2025 - 23:54 WIB

Bulan Bung Karno: Ini Bukan tentang Persatuan, Tapi tentang Siapa yang Punya Kepentingan!

25 Juni 2025 - 23:27 WIB