Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Opini · 3 Apr 2025 21:46 WIB ·

Indonesia dalam Politik Global: Tantangan dan Arah Kebijakan ke Depan


					Indonesia dalam Politik Global: Tantangan dan Arah Kebijakan ke Depan Perbesar

oleh: Suryokoco Suryoputro

Dunia tengah berada dalam masa transisi besar menuju tatanan global yang lebih kompleks dan multipolar. Krisis geopolitik, perubahan iklim, ketegangan regional, serta ketidakpastian ekonomi global menjadi tantangan yang menuntut respons adaptif dan strategis dari setiap negara. Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dengan posisi geografis yang strategis, memiliki potensi besar sekaligus tanggung jawab dalam kancah politik internasional. Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis bagaimana posisi Indonesia dalam pergerakan politik global dan apa saja kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah serta sikap masyarakat yang diperlukan untuk menyongsong masa depan.

Konteks Global: Perubahan Tatanan Dunia dan Tantangannya

Tatanan dunia yang sebelumnya diwarnai oleh dominasi Amerika Serikat dalam kerangka Pax Americana kini mengalami erosi. Kebangkitan kekuatan-kekuatan baru seperti Tiongkok, India, dan Rusia, serta fragmentasi dalam kerja sama internasional menunjukkan transisi menuju dunia multipolar. Isu-isu global seperti pandemi, perubahan iklim, terorisme, hingga ancaman siber telah melampaui kemampuan unilateral negara mana pun dan menuntut pendekatan kolektif.

Namun, Amerika Serikat mulai menunjukkan kecenderungan inward-looking dengan kebijakan “America First”. Hal ini menyebabkan kekosongan kepemimpinan global dan membuka peluang bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk memainkan peran lebih aktif dalam membentuk arsitektur global baru.

Kebijakan Pemerintah Indonesia Menjawab Tantangan Global

Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut, di antaranya:

  1. Pembangunan Infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur fisik sebagai fondasi konektivitas nasional dan daya saing ekonomi. Program PSN mencakup sektor transportasi, energi, dan telekomunikasi, yang bertujuan mengurangi ketimpangan dan meningkatkan efisiensi logistik.
  2. Transisi Energi dan Pembangunan Berkelanjutan Dalam menghadapi krisis iklim, Indonesia menargetkan transisi menuju energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada batu bara. Presiden terpilih menyatakan komitmen menghentikan penggunaan energi fosil dalam 15 tahun ke depan. Ini merupakan langkah besar menuju ekonomi hijau yang selaras dengan tren global.
  3. Penguatan Diplomasi Pertahanan dan Keamanan Maritim Indonesia memperluas kerja sama pertahanan dan fokus pada keamanan maritim, termasuk negosiasi kode etik Laut China Selatan dengan ASEAN dan China. Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas regional.
  4. Hilirisasi Industri dan Kemandirian Ekonomi Pemerintah mendorong hilirisasi industri, terutama dalam sektor pertambangan seperti nikel untuk baterai kendaraan listrik. Ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dalam negeri dan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
  5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasional menjadi prioritas untuk mempersiapkan tenaga kerja yang adaptif terhadap tantangan revolusi industri 4.0 dan digitalisasi global.
Baca Juga :  Kaum Marhaenis, Saatnya Bergerak! Memuliakan Desa, Membangun Indonesia dari Akar

Analisis Posisi Indonesia di Tengah Geopolitik Dunia

Indonesia saat ini berada di persimpangan penting. Di satu sisi, negara ini memiliki keunggulan demografis, kekayaan alam, dan stabilitas politik relatif. Di sisi lain, tantangan global seperti fragmentasi ekonomi, dominasi kekuatan besar, dan dinamika kawasan seperti Indo-Pasifik dan Laut China Selatan mengharuskan Indonesia bersikap lincah dan taktis.

Baca Juga :  Bung Karno dan Desa: Mewujudkan Harapan Rakyat Lewat Semangat Gotong Royong

Indonesia harus memperkuat posisi sebagai negara non-blok yang aktif, mampu menjembatani kepentingan negara-negara besar sambil tetap memperjuangkan kepentingan nasional dan kawasan. Dalam hal ini, keterlibatan aktif dalam forum multilateral seperti G20, ASEAN, dan APEC sangat krusial.

Saran Kebijakan untuk Pemerintah Indonesia

  1. Meningkatkan Kapasitas Diplomasi Multilateral Pemerintah perlu mengembangkan kapasitas diplomat dan strategi diplomasi yang adaptif, kreatif, dan berbasis data. Fokusnya adalah memperjuangkan kepentingan nasional melalui pendekatan kooperatif, bukan konfrontatif.
  2. Mendorong Aliansi Global Baru di Bidang Iklim dan Ekonomi Digital Indonesia bisa memimpin kerja sama Selatan-Selatan atau koalisi negara berkembang dalam bidang perubahan iklim, teknologi hijau, dan tata kelola ekonomi digital. Ini akan meningkatkan peran strategis Indonesia dalam membentuk tatanan global baru.
  3. Perluasan Diplomasi Publik dan Soft Power Pemerintah perlu memanfaatkan kekuatan budaya, demokrasi, dan Islam moderat sebagai instrumen diplomasi lunak untuk membentuk persepsi global yang positif dan memperkuat pengaruh internasional Indonesia.
  4. Percepatan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Digital Agar mampu mengikuti kecepatan perubahan global, Indonesia harus mempercepat reformasi birokrasi dan transformasi digital pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi layanan publik dan daya saing global.
  5. Penguatan Ketahanan Pangan, Energi, dan Teknologi Ketahanan nasional di bidang pangan, energi, dan teknologi menjadi prioritas dalam menghadapi potensi gangguan rantai pasok global dan tekanan geopolitik.

Peran dan Sikap Masyarakat Indonesia

Untuk menjawab tantangan global secara menyeluruh, dukungan masyarakat sangat penting. Berikut beberapa sikap strategis yang perlu dibangun:

  1. Literasi Global dan Digital Masyarakat perlu meningkatkan pemahaman tentang dinamika global dan teknologi digital agar tidak tertinggal dalam era persaingan global.
  2. Partisipasi Aktif dalam Isu-isu Global Keterlibatan masyarakat sipil, akademisi, dan generasi muda dalam forum internasional, kampanye iklim, maupun advokasi HAM dapat memperkuat suara Indonesia di dunia.
  3. Penguatan Identitas Nasional dan Solidaritas Sosial Di tengah derasnya arus globalisasi dan polarisasi politik global, masyarakat harus menjaga nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan persatuan nasional sebagai fondasi resilien menghadapi perubahan.
  4. Mendukung Inovasi dan Kewirausahaan Masyarakat, terutama generasi muda, perlu didorong untuk berinovasi dan menciptakan solusi lokal yang bisa dikembangkan secara global, terutama dalam bidang teknologi, agrikultur, dan energi terbarukan.
Baca Juga :  Wawancara Imajiner dengan Bung Karno: Mengenang Murdaya Widyawimarta Po, Pejuang Kewarganegaraan

Indonesia Tidak boleh Pasif dalam Tatanan Global

Perubahan tatanan global adalah keniscayaan. Indonesia tidak bisa bersikap pasif atau hanya sebagai penonton. Dengan memanfaatkan keunggulan geopolitik, kekuatan demografi, dan sumber daya strategisnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi aktor global yang berpengaruh. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan luar negeri yang lincah, pembangunan nasional yang inklusif, serta masyarakat yang cerdas dan adaptif.

Menghadapi masa depan, Indonesia harus memastikan bahwa langkah-langkah hari ini tidak hanya reaktif, tetapi juga antisipatif dan berkelanjutan. Visi Indonesia Emas 2045 hanya dapat tercapai bila pemerintah dan rakyat bersinergi dalam merespons tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh pergerakan politik global yang dinamis.

 

Artikel ini telah dibaca 23 kali

Baca Lainnya

Menjemput Trisakti di Persimpangan Zaman: Risalah Reflektif dari Pertemuan Komantikor

22 Mei 2025 - 10:46 WIB

Hak Rakyat Dalam Daerah Istimewa

16 Mei 2025 - 13:25 WIB

MERDEKA MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM SENDIRI

10 Mei 2025 - 18:55 WIB

Wawancara Imajiner dengan Bung Karno: Mengenang Murdaya Widyawimarta Po, Pejuang Kewarganegaraan

13 April 2025 - 13:59 WIB

Menapak Jejak Soekarno, Menyongsong Gagasan Prabowo: Harapan Baru untuk Indonesia

3 April 2025 - 17:18 WIB

Membaca Pemikiran Prabowo dalam buku Kembalikan Indonesia Haluan Baru Keluar dari Kemelut Bangsa

3 April 2025 - 17:08 WIB