MARHAEN.ID – Mamasa: Jelang Hari Lahir Pancasila, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyerukan kepada Pemerintah Kabupaten Mamasa di bawah kepemimpinan WS-HADIR untuk merefleksikan nilai-nilai Pancasila secara mendalam dalam menjalankan roda pemerintahan, terutama menjelang 100 hari masa kerja pertama.
Gabriel D. Swares, Ketua GMNI Mamasa, menyampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa harus terus dijaga, diimplementasikan, dan menjadi pedoman utama dalam setiap kebijakan publik.
“Pancasila bukan hanya slogan. Ia harus hidup dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, dan budaya kita dengan semangat progresif, militan, dan revolusioner,” ujar Gabriel, Kamis (29/5/2025).
GMNI Mamasa menegaskan bahwa visi-misi WS-HADIR untuk mewujudkan Mamasa Maju, Mandiri, dan Sejahtera tidak hanya harus terdengar dalam narasi politik, tetapi juga diwujudkan dalam langkah konkret yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
Pemerintah Kabupaten Mamasa diminta untuk lebih fokus kepada masyarakat, menyusun program dan kegiatan yang benar-benar memiliki asas manfaat luas dan merata tanpa diskriminasi terhadap golongan manapun.
Selain itu, GMNI Mamasa menyoroti pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai langkah strategis untuk mengatasi defisit anggaran daerah yang telah lama menjadi beban.
“Defisit ini berdampak langsung pada terhambatnya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. Maka dari itu, kebijakan fiskal yang berpihak kepada rakyat harus menjadi prioritas utama,” tegas Gabriel.
Di akhir pernyataannya, GMNI berharap Pemerintahan WS-HADIR mampu sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan menjalankan amanah kepemimpinan dengan keberpihakan yang jelas terhadap keadilan dan kesejahteraan rakyat Mamasa.*