Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Berita · 7 Apr 2025 19:23 WIB ·

Kabar Duka: Murdaya Widyawimarta Poo, Tokoh Sukses Alumni GMNI, Tutup Usia pada Usia 79 Tahun


					Kabar Duka: Murdaya Widyawimarta Poo, Tokoh Sukses Alumni GMNI, Tutup Usia pada Usia 79 Tahun Perbesar

MARHAEN.ID -Jakarta, :Dunia usaha, politik, dan komunitas alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali dikejutkan oleh kabar duka. Pengusaha dan mantan politisi Murdaya Widyawimarta Poo, yang lebih dikenal sebagai Murdaya Poo, telah berpulang dengan tenang di Singapura pada hari Senin (7/4/2025) pada usia 79 tahun. Kepergian beliau meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, rekan bisnis, dan seluruh masyarakat yang pernah terinspirasi oleh perjalanan hidupnya.

Awal Perjalanan dan Perjuangan Menuju Kesuksesan

Murdaya Poo lahir di Blitar pada 12 Januari 1946 dan memulai kehidupannya dengan latar belakang yang sederhana. Pada masa mudanya, beliau bekerja sebagai penjual koran, sebuah pengalaman yang mengasah semangat dan ketekunan dalam diri beliau. Meskipun berasal dari kondisi yang tidak mudah, tekad dan kerja kerasnya membawanya menapaki jenjang karir yang luar biasa. Di tahun 1972, beliau memutuskan untuk terjun ke dunia konstruksi, yang kemudian membuka jalan bagi pendirian Central Cipta Murdaya Group pada tahun 1992. Perusahaan ini kemudian berkembang pesat dengan merambah ke berbagai sektor, seperti teknologi informasi, manufaktur, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan properti.

Kepemilikan Aset Strategis dan Inovasi Bisnis

Salah satu pencapaian terbesar dalam karir Murdaya Poo adalah pendirian dan pengembangan Jakarta International Expo (JIExpo). Pusat konvensi ini telah menjadi ikon penting di ibu kota, menyelenggarakan berbagai pameran, konferensi, dan acara bisnis besar. Tidak hanya itu, beliau juga dikenal sebagai pemilik Pondok Indah Mall melalui perusahaannya, PT Metropolitan Kentjana Tbk, yang menjadi salah satu pusat perbelanjaan mewah dan strategis di Jakarta. Keberhasilan dalam mengelola aset-aset strategis tersebut menempatkan Murdaya Poo sebagai salah satu konglomerat ternama di Indonesia. Informasi dari media menyebutkan bahwa kekayaan bersih beliau tercatat mencapai US$ 1,2 miliar, menjadikannya salah satu tokoh terkaya di tanah air.
citeturn0search10

Baca Juga :  Eva Kusuma Sundari: Perjalanan Karier dan Kiprahnya dalam Politik Nasional

Kontribusi di Dunia Politik dan Peran di GMNI

Selain kiprahnya di dunia bisnis, Murdaya Poo juga aktif di ranah politik. Beliau pernah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan bahkan pernah menduduki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk periode 2004–2009. Keterlibatan politik tersebut menunjukkan bahwa beliau tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga berupaya berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Selain dunia politik, Murdaya Poo juga dikenal sebagai salah satu alumni yang berpengaruh dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Organisasi ini telah melahirkan banyak tokoh nasional yang berjasa dalam sejarah perjuangan Indonesia. Melalui peran aktifnya di GMNI, beliau turut menyebarkan nilai-nilai nasionalisme, kerja keras, dan dedikasi untuk kemajuan bangsa.
citeturn0search11

Pesan Duka dari Berbagai Pihak

Kabar wafatnya Murdaya Poo pun segera disebarkan melalui berbagai media, termasuk akun resmi Instagram Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi). Dalam unggahannya, Walubi menyampaikan rasa duka yang mendalam:

“Turut berduka cita. Telah meninggal dunia dengan tenang. Sabbe Sankhara Anicca. Semoga amal kebajikan mendiang mengkondisikan terlahir di alam bahagia.”
citeturn0search8

Ucapan duka ini mencerminkan simpati yang tulus dari banyak pihak, mulai dari rekan bisnis, politisi, hingga para kader dan alumni GMNI yang mengenal perjuangan beliau sejak masa muda. Rasa kehilangan yang dirasakan pun sangat besar mengingat kiprah beliau sebagai pionir yang telah membuka jalan bagi banyak generasi muda untuk meraih kesuksesan.

Baca Juga :  Etika Bernegara Pancasila: Tantangan dan Solusi

Kehidupan Pribadi yang Harmonis

Di balik segala prestasi dan keberhasilan bisnis, Murdaya Poo dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai keluarganya. Beliau menikah dengan Siti Hartati Murdaya pada tahun 1971 dan dikaruniai empat anak: Prajna, Metta, Upekkha, dan Karuna. Keluarga yang harmonis dan saling mendukung ini menjadi salah satu faktor penting yang menguatkan beliau dalam menghadapi tantangan hidup. Siti Hartati sendiri juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan pernah aktif dalam dunia politik. Keharmonisan keluarga mereka selalu menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan dalam dunia usaha juga bisa disertai dengan kebersamaan dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat.

Warisan Inspiratif bagi Bangsa

Murdaya Poo tidak hanya meninggalkan harta kekayaan dan aset bisnis yang bernilai tinggi, tetapi juga warisan inspiratif berupa semangat juang dan integritas yang telah menginspirasi banyak orang. Perjalanan hidup beliau dari seorang penjual koran hingga menjadi salah satu konglomerat ternama di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa kerja keras, keberanian mengambil risiko, dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dapat mengubah nasib seseorang. Para pelaku bisnis muda dan kader pergerakan nasional kerap mengutip kisah beliau sebagai sumber motivasi untuk terus berinovasi dan mengabdi kepada bangsa.

Dalam dunia bisnis, inovasi dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh Murdaya Poo membuka banyak peluang bagi generasi berikutnya. Sedangkan di ranah politik dan organisasi, kehadiran beliau memperkuat komitmen untuk membangun bangsa dengan semangat nasionalisme dan keadilan sosial. Banyak pihak yang meyakini bahwa warisan dan nilai-nilai yang telah beliau tanamkan akan terus hidup dan berkembang melalui setiap langkah dan karya yang dihasilkan oleh para penerusnya.

Baca Juga :  Palar Batubara: Pejuang Nasionalisme dari Orde Baru ke Orde Reformasi

Harapan dan Doa untuk Keluarga

Meski kepergian Murdaya Poo menjadi kehilangan yang mendalam, doa dan harapan terus mengalir bagi keluarga yang ditinggalkan. Para kerabat, sahabat, dan seluruh masyarakat yang pernah terinspirasi oleh perjuangannya berharap agar almarhum diterima di alam bahagia dan segala amal kebajikannya menjadi bekal yang terus mengalir. Semoga kepergian beliau menjadi momentum untuk merenungkan arti perjuangan dan dedikasi, serta menjadi pemicu semangat baru bagi generasi muda dalam membangun Indonesia yang lebih maju.

Kesimpulan

Kehidupan Murdaya Widyawimarta Poo merupakan cermin dari perjalanan panjang yang penuh dengan kerja keras, inovasi, dan dedikasi untuk bangsa. Dari awal yang sederhana hingga mencapai puncak keberhasilan di dunia bisnis dan politik, beliau telah menunjukkan bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh dan berkembang. Warisan inspiratif yang ditinggalkannya tidak hanya terukur dari nilai ekonomi, tetapi juga dari semangat dan integritas yang telah memotivasi banyak orang.

Semoga kepergian beliau membawa kedamaian abadi dan setiap kebaikan yang pernah dilakukannya menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Selamat jalan, Bapak Murdaya Widyawimarta Poo. Jejak perjuangan dan dedikasi Anda akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi kita semua.

 

Artikel ini telah dibaca 134 kali

Avatar photo badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Revitalisasi Nilai Perjuangan Bung Karno dalam Membentuk Kader yang Berwatak Marhaenisme, DPC GMNI Kendari Gelar KTD

15 Juli 2025 - 20:03 WIB

Ajukan Upaya Hukum Banding atas Perkara Nomor 115/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi

15 Juli 2025 - 17:14 WIB

Impian Reformasi Polri dalam Hiruk Pikuk Hut Bhayangkara

3 Juli 2025 - 16:12 WIB

SPMB 2025 di Banten: Ketika Pendidikan Jadi Kantor Pos Wakil Rakyat

29 Juni 2025 - 20:58 WIB

Dari Sulawesi untuk DPP: ‘Persatuan adalah Kunci Menuju Kejayaan GMNI’

28 Juni 2025 - 23:54 WIB

Bulan Bung Karno: Ini Bukan tentang Persatuan, Tapi tentang Siapa yang Punya Kepentingan!

25 Juni 2025 - 23:27 WIB