Menu

Mode Gelap
Soft Launching Marhaen TV, Sabtu 26 Maret 2022 Mas Tok – Guntur Soekarno : Demokrasi Indonesia itu Demokrasi 50 plus 1 | Bincang Bareng Tokoh 001 GPM Maluku Utara Desak Pertanggungjawaban PLN atas Dugaan Kelalaian di Gane Barat Marhaenisme Bung Karno: Masih Relevan di Zaman Sekarang? Buku Darmo Gandul: Refleksi Kepemimpinan dan Budaya Jawa dalam Sejarah dan Kearifan Lokal

Berita · 20 Apr 2025 16:24 WIB ·

Kemacetan Di Tanjung Priok Imbas Bongkar Muat Tidak Perlu Pencopotan Direksi Pelindo


					Kemacetan Di Tanjung Priok Imbas Bongkar Muat Tidak Perlu Pencopotan Direksi Pelindo Perbesar

MARHAEN.ID.JAKARTA. Sejak Kamis (17/4/2025) dini hari, diseluruh ruas jalan Tanjung Priok Jakarta Utara mengalami kemacetan yang luar biasa akibat dari Volume kendaraan yang sangat padat, didominasi oleh truk-truk peti kemas yang antre untuk melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok. Dengan kejadian ini banyak masyarakat  yang mengalami kerugian materi maupun non materi.

Banyak pengamat menyoroti peristiwa ini dan meminta pencopotan seluruh direksi Pelindo.
Ketua Umum Persaudaraan Betawi Jakarta Utara Drs. Irian Djaya Asdan yang ditemui siang kemarin (20/04/2025) mangatakan ” Saya rasa nggak perlulah pencopotan direksi yang diperlukan itu pembenahan manajemen bongkar muatnya yang harus diatur ulang..” ungkapnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan Didalam pelabuhan tanjung priok itu sudah terlalu padat aktifitas bongkar muatnya dan beroperasi 24 jam, bukan hanya siang, malam pun sering juga terjadi kemacetan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Pelindo sendiri banyak anak usahanya yang  jenis usahanya sama menangani bongkar muat peti kemas antara lain ada PT. IPC TPK, PT. NPCT1, TPK Koja, PT. JICT dan PT. IKT Car Terminal ( Pelabuhan khusus bongkar muat kendaaran Ekspor Import), PT. MTI yang semuanya itu anak usaha Pelindo,  diluar Pelindo sendiri ada Pertamina, Bogasari dll, bila semuanya melakukan kegiatan bongkar muat di waktu bersamaan ya dampaknya akan terjadi kemacetan di seluruh ruas jalan di wilayah tanjung priok dan sekitarnya.
Maka saran saya yang juga sebagai warga Jakarta Utara, Pertama, Perbaiki sistem manajemen  bongkar muatnya, Kedua, Sediakan lahan parkir truk truk petikemas didalam pelabuhan dan yang Ketiga, ini lebih ekstrim untuk mengurangi aktifitas volume kendaraan yang padat pindahkan beberapa perusahaan yang mempunyai jenis usaha yang sama ke daerah lain misalnya ke pelabuhan Patimban Subang, sehingga tidak semuanya numpuk di pelabuhan tanjung priok.

Baca Juga :  Agung Nugroho: Kiprah Alumni GMNI dalam Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan

Untuk point yang ketiga ini perlu keterlibatan pusat dalam hal ini kementrian BUMN.

Baca Juga :  Dialog Nasional PA GMNI: Menegakkan Supremasi Sipil dengan Etika Bernegara Pancasila

Kasihan masyarakat sekitarnya jadi kena imbasnya masyarakat juga seharusnya dapat kompensasi bukan hanya pelaku usaha saja yang dapat kompensasi, ungkapnya.

Baca Juga :  Bung Moegiono di Mata Prof. Arief Hidayat: Preman Intelek, Marhaenis Sejati

Terakhir dikatakan ” sudah saatnya Pelindo berbenah, tidak perlu pencopotan direksi” pungkasnya menutup pembicaraan.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pernyataan Sikap GMNI Se-Balikpapan Desak Kongres Persatuan

1 Juni 2025 - 16:32 WIB

Pancasila di Persimpangan Jalan: Ideologi, Identitas, dan Realitas Sosial

1 Juni 2025 - 16:04 WIB

Jelang 100 Hari Kerja, GMNI Mamasa: Pancasila Harus Menjadi Dasar Kepemimpinan Pemerintahan WS-HADIR

29 Mei 2025 - 11:15 WIB

Ketua Umum Gerakan Rakyat Sahrin Hamid: “Gerakan Rakyat Telah Terbentuk di 38 Provinsi”

25 Mei 2025 - 22:22 WIB

Barong’s Band Milenial Resmi Diluncurkan Lewat Konser “Negeriku Cintaku”

11 Mei 2025 - 19:02 WIB

BERITA DUKA CITA: Senior GMNI Bung Moegiono S.H. Meninggal Dunia

20 April 2025 - 13:47 WIB