Soni Sumarsono, lahir pada 22 Februari 1959 di Tulungagung, Jawa Timur, adalah seorang birokrat Indonesia yang telah menjabat berbagai posisi penting dalam pemerintahan. Sebagai alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), perjalanan kariernya mencerminkan dedikasi terhadap pelayanan publik dan nilai-nilai nasionalisme.
Latar Belakang dan Pendidikan
Terlahir dari keluarga sederhana, dengan ayah seorang pedagang kecil dan ibu buta huruf, Soni menunjukkan semangat belajar yang tinggi sejak dini. Ia berhasil meraih gelar sarjana dalam administrasi negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magister di Asian Institute of Management di Manila dan meraih gelar doktor dalam manajemen pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta.
Keterlibatan dalam GMNI
Selama masa kuliahnya di UGM, Soni aktif dalam GMNI, sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan pemikiran progresif dan nasionalisme. Pengalaman ini membentuk pandangannya tentang pentingnya peran pemuda dalam perubahan sosial dan politik. Ia sering menyebut bahwa latar belakangnya sebagai kader GMNI membantu perannya dalam menghadapi berbagai tantangan sebagai pejabat pemerintah.
Karier Birokrasi
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Soni memulai karier sebagai pegawai negeri sipil dan dengan cepat naik pangkat. Pada tahun 2010, ia menjabat sebagai asisten deputi untuk perbatasan nasional, dan pada 2015, ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri.
Peran sebagai Penjabat Gubernur
Dalam kapasitasnya sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Soni beberapa kali ditunjuk sebagai penjabat gubernur di berbagai provinsi:
- Sulawesi Utara (2015-2016): Ia ditunjuk untuk memastikan kelancaran pemerintahan selama transisi kepemimpinan di provinsi tersebut.
- DKI Jakarta (2016-2017): Selama cuti kampanye Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Soni menjabat sebagai penjabat gubernur. Dalam periode ini, ia melakukan beberapa perubahan kebijakan, termasuk mengembalikan pejabat yang sebelumnya digeser dan meninjau ulang anggaran untuk kelompok masyarakat Betawi.
- Sulawesi Selatan (2018): Setelah berakhirnya masa jabatan Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Soni ditunjuk sebagai penjabat gubernur hingga pelantikan gubernur terpilih. Dalam peran ini, ia menekankan pentingnya netralitas birokrasi dalam pemilihan kepala daerah.
Kontribusi terhadap GMNI dan Alumni
Sebagai alumni GMNI, Soni aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Ia sering menghadiri pelantikan dan acara yang diselenggarakan oleh cabang-cabang GMNI, memberikan motivasi dan berbagi pengalaman dengan kader-kader muda. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat perjuangan dan pemikiran kritis dalam menghadapi tantangan zaman.
Pandangan dan Filosofi
Soni percaya bahwa latar belakang aktivisme mahasiswa memberikan landasan kuat dalam menghadapi berbagai masalah pemerintahan. Ia sering menyatakan bahwa pengalaman sebagai kader GMNI membuatnya lebih peka terhadap isu-isu sosial dan lebih siap dalam mengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Kesimpulan
Perjalanan karier Soni Sumarsono dari seorang aktivis mahasiswa menjadi pejabat tinggi pemerintah mencerminkan dedikasinya terhadap pelayanan publik dan komitmennya terhadap nilai-nilai nasionalisme. Sebagai alumni GMNI, ia terus berkontribusi dalam membimbing generasi muda dan memastikan bahwa semangat perjuangan tetap hidup dalam birokrasi Indonesia.